Medan, – ( TrikNews. co) -Praktek percaloan dengan modus biro jasa, ternyata masih ‘subur’ di kantor Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (Samsat) Polda Sumatera Utara, Jalan Putri Hijau Medan.
Pantauan TriekNews. co beserta tim Pos Kota di lokasi pada Jum’at (19/3/21), di gedung pelayanan perpanjangan pajak kendaraan, para calo masih terlihat bebas berseliweran diluaran Samsat.
Sejumlah calo terlihat mangkal di warung dan tepi jalan, dan depan pagar pintu masuk menuju kantor Samsat Jalan Putri Hijau, yang mana mereka mudah dikenali dengan cara menawarkan, dan rata-rata memegang map. Warga yang datang langsung disambut langsung ditawari untuk pengurusan dokumen kendaraan.
Sejumlah masyarakat terlihat langsung menerima tawaran para makelar jasa itu. Seperti diakui salah seorang warga Desa Kedai Durian Deli Tua, Irwansyah (41), dan dua rekannya yang mengaku didatangi seorang wanita berusia 30-an tahun untuk menawarkan diri mengurus segala keperluan Irwansyah di Samsat.
“Ngak benar itu, kalau di kantor Samsat Putri Hijau udah bersih dari praktek percaloan. Kalau gak percaya buktikan saja sendiri. Gak sulit kok…Para calo bekerja transparan. Gak ada sembunyi-sembunyi. Heran juga kok macam gak ada takutnya,” ungkap Irwansyah dan dua rekannya.
Ditambahkannya, selain menawarkan urusan di Samsat, si calo pun, menurut Irwansyah,dan rekannya sempat menawarkan pengurusan SIM C untuk sepeda motor kepadanya.
“Kalau SIM C Rp 900 ribu…Dua Hari siap. Abang gak usah foto lagi cukup kirimkan aja foto dan KTP via WA…,,” ungkapnya mencoba menirukan ucapan sang calo.
Selain mengeluhkan soal calo, Irwansyah, dua rekannya beserta beberapa warga lainnnya pun mengeluhkan mahalnya uang parkir di Samsat Putri Hijau Medan.
“Parkir di Samsat pun mahalnya minta ampun, bang…Rp 3 ribu per sepeda motor, tanpa karcis resmi lagi keluh,” mereka.
Ditambahkannya, parkir di Samsat Putri Hijau pun tidak dilengkapi dengan karcis resmi yang diterbitkan instansi berwenang. Sehingga terkesan pungutan liar alias pungli.
“Anehnya, kok bisa, ya… Slogan bebas percaloan ternyata cuman slogan rupanya.” kata mereka. (Tim)
