Tanah Karo, TrikNews.Co– Masih segar diingatan pembaca, dua perwira Polisi berpangkat AKP dan Iptu, harus rela kehilangan jabatan dan posisinya dicopot Kapolda Sumut ketika itu, hanya gegara kerumunan yang bentuknya pelanggaran protokol kesehatan (prokes). Minggu (7/3/2021)
Namun, hal itu ‘tak berlaku’ dilokasi perjudian, baik pengelola dan pemain judi Dadu, Tembak Ikan dan Togel yang setiap saat mengundang kerumunan dan diduga melanggar protokol kesehatan (prokes) di Kabupaten Tanah Karo, khususnya di Kabanjahe dan Berastagi.
Pantauan dilokasi, kerumunan tanpa jaga jarak itu terkesan “diabaikan dan tak diindahkan”, lantaran tak ada tindakan dari gugus tugas Covid-19, maupun aparat Polres Tanah Karo, seakan-akan dibiarkan begitu saja, dan pengelola judi diduga “sengaja dipelihara oknum tertentu”, Padahal, pelanggaran prokes itu rutin terjadi tiap hari dilokasi judi tersebut.
Sekedar diketahui, jumlah kasus positif Covid-19 di Indonesia masih terus bertambah. Berdasarkan data pemerintah hingga Ahad, 7 Maret 2021 pukul 12.00 Wib, terdapat penambahan 5.826 kasus baru Covid-19 dalam 24 jam terakhir.
Sehingga, jumlah kasus Covid-19 di Indonesia kini mencapai 1.379.662 terhitung sejak diumumkannya pasien pertama terinfeksi virus Corona pada 2 Maret 2020. Dan pasien sembuh bertambah 5.146 orang. Sehingga, total pasien sembuh berjumlah 1.194.656 orang. Sedangkan pasien meninggal bertambah 112 orang. Dengan demikian, angka kematian akibat Covid-19 di Indonesia kini mencapai 37.266 orang.
Kemudian, sungguh ironis, fakta ditemukan dilapngan, bahwa di Kabupaten Tanah Karo khususnya Kabanjahe dan Berastagi, dimana pengelola dan pemain judi hingga Minggu (7/3/2021) pukul 18:00 wib, pelanggaran protokol kesehatan di masa pandemi covid-19, masih saja berlangsung terus menerus.
Informasi dari masyarakat berinisial KL mengatakan, bisnis dan bandar togel turun temurun sudah dikuasai berinisial ‘SG atau Gurning Group’. Konon kata sumber itu, “tidak tersentuh hukum”, karena disebut-sebut ada bekingnya seorang oknum anggota DPRD Kabupaten Tanah Karo berinisial ‘AG’.
Konon ditambahkan sumber itu, bahwa ‘SG atau Gurning Group’ ini juga memiliki jiwa sosial dan dermawan, selalu aktif memberikan bantuan sembako kepada masyarakat di Kabanjahe.
“Orangnya baik dan dermawan juga bang, makanya bisnis togelnya tidak pernah muncul kepermukaan, tapi omzetnya ratusan juta sertiap hari bang” ujar KL kelada awak media.
Alamat kantor bisnis togel yang dikelolanya disebut-sebut berlokasi di Doorsmeer Gurning, tepatnya di samping mess GBKP/Sentrum depan Hotel Pelawi Kabanjahe.
Selain itu, permainan judi dadu, togel, tembak ikan, ‘Las Vegas’ ini, juga beroperasi di depan Plaza Kabanjahe, pemainnya berkerumun dengan ratusan orang pemain tidak jaga jarak berkerumun secara himpit-himpitan.
Selanjutnya, praktik judi di jalan Samura No 60, Gung Negeri, tepatnya depan Jambur Tuah Lopat, Kabanjahe, juga di jalan Sudirman No 44 depan Plaza Kabanjahe, Lau Cimbah disini ada judi dadu, togel dan tembak ikan. Selain itu, ada di Warung Aritha Jalan Veteran No 138, Tambak Lau Mulgab 1, Berastagi, serta di Jalan Bambu Runcing (Golden) Kabanjahe.
Ada juga, di jalan Kapten Upah Tendi Sebayang, Lau Cimbah ada tembak ikan beroperasi 2 unit, dan di jalan Kapten Bom Ginting tepatnya Warung Ayam Penyet, 2 unit mesin judi tembak ikan yang rutin di operasikan, disebut-sebut meja ini milik oknum Polisi bermarga ‘Sitanggang’, Informasi itu disampaikan seorang sumber terpercaya berinisial T yang tidak mau namanya dipublikasikan.
Tak hanya itu, juga tersedia tembak ikan di jalan Bambu Runcing Kabanjahe, tepatnya golden.net lantai 2 dan 3, serta di depan sebuah toko Sopan Karya Keramik (jual alat bangunan) Jalan Bambu Runcing No 17 Kabanjahe di sebuah ruko berlantai dua.
Tidak kalah ramai, ada juga lokasi togel dan tembak ikan di AJS Ponsel dekat tugu perjuangan Berastagi, dilokasi ini para pemain sedikit lebih tertib kendati berdesak-desakan. Setelah itu, lagi-lagi ditemukan di jalan Veteran No 37 Berastagi, tepatnya disamping sebuah kantor advokat Boru Munthe, dilokasi ini ramai pengunjung dan pemain, tanpa ada rasa takut di grebek oleh petugas.
Terpisah, dilakukan upaya konfirmasi kepada Kapolda Sumatera Utara, Direktur Kriminal Umum Poldasu dan Kabid Humas Poldasu, hingga berita ini dikirimkan kemeja redaksi belum ada tanggapan yang diberikan, dan terkesan masih ‘enggan’ memberikan pernyataan resmi, atas pertanyaan yang dikirimkan lewat aplikasi WhatsApp kepada nomor ponsel masing-masing. (Tim)