SIMALUNGUN,TrikNews.co–Gegara bangunan jembatan milik warga, masyarakat dan pengendara bermotor resah disepanjang jalan Akasia Raya, Kecamatan Siantar, Kabupaten Simalungun, (3/3) sekira jam 10.00 wib.
Pasalnya, akibat ulah para warga yang tinggal ditepi jalan protokol itu, luapan air dari saluran irigasi membuat banjir setinggi 30 cm. Akibatnya, jalan pun tergenang sehingga membuat para pengendara bermotor kewalahan melintas.
“Gara gara ulah warga yang tinggal ditepi jalan itulah jadi banjir jalan ini. Seharusnya mereka tidak membangun jembatan diatas saluran irigasi. Abang lihatlah, saluran irigasi tidak kelihatan, otomatis, kalau air deras akan meluap seperti ini.” Kata Ando (37) mengaku warga setempat.
Alhasil, masyarakat pun meminta tindakan tegas dari pemerintah agar segera membongkar jembatan ilegal milik warga itu, sebab, gegara ulah pemilik bangunan, kala hujan deras, jalan protokol banjir bandang,
” Pak Bupati, tolong jembatan milik warga disepanjang jalan Akasia Raya dibongkar semua. Sebab mereka membangunnya sampai ke badan jalan. Gara gara mereka, kalau hujan deras turun, jalan ini mirip banjir bandang.” Timpal Maya (39) mengaku warga setempat.
Sambungnya, apabila pemerintah tidak tanggap, dikhawatirkan gegara saluran irigasi sering meluap berakibat banjir akan memakan korban jiwa, “Tolonglah kepada pemerintah agar segera melakukan tindakan, sebab apabila dibiarkan, gegara air luapan ini mirip banjir bandang akan memakan korban jiwa.” Imbuh wanita mungil kepada kru koran ini.
Pantauan ditepi jalan protokol itu, sejumlah pengendara yang berpapasan nyaris jatuh dan masuk kedalam saluran irigasi. Warga yang memiliki bangunan ilegal tersebut pun terkesan cuek.
Parahnya, jembatan ilegal milik warga itu disalahgunakan dengan berjualan. Selama bertahun tahun. Bahkan sebahagian didirikan bangunan warung permanen.
Dilokasi itu, tampak juga Kepala UPT PSDA mengaku bermarga Manurung beserta jajarannya turun kelokasi banjir membantu warga.
Terkait bangunan ilegal tersebut, melalui jajaran Pemkab Simalungun yakni Satpol PP selaku Polisi Perda diminta agar segera melakukan pembongkaran belum berhasil dikonfirmasi.JS