Triek News.co, Binjai- Sebagaian Lantai Gedung DPRD kota Binjai saat di sambangi beberapa awak media tampak kotor dan terkesan kurang terawat, abu terlihat dilantainya sehingga meninggalkan kesan jorok, Senin (25/01/2021) pagi.
Ketika beberapa Awak Media ingin konfirmasi terkait hal ini kepada Staf sekwan DPRD sampai bendahara tidak ada yang memberikan jawaban memuaskan bahkan awak media seperti di “bola-bola” karena disuruh kesana-kemari untuk konfirmasi.
Dari informasi yang dihimpun ternyata anggaran untuk kebersihan gedung DPRD Binjai mencapai hingga ratusan juta rupiah pertahun, tentunya jadi pertanyaan, kemana anggaran tersebut?
Apakah anggota Dewan yang menjabat di Bagian Anggaran tidak pernah mempertanyakan terkait penggunaan angaran kebersihan tersebut sehingga gedung dewan terkesan dibiarkan kotor seperti ini?
Padahal, fedung yang sudah disewa dan jasa kebersihannya sudah dianggarkan dalam APBDÂ tetap tidak terlihat bersih, terutama pada bagian gedung yang sama sekali tidak digunakan dalam beberapa tahun terakhir.
Dari penelusuran yang dilakukan, pada buku Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Binjai tahun 2020, jasa kebersihan gedung sementara wakil rakyat itu mencapai Rp253.000.000 sebelum perubahan.
Setelah dilakukan perubahan, anggaran jasa kebersihan yang berasal dari uang rakyat itu menjadi Rp256.906.250 dengan kode rekening 4.01.401.04 .01 08.
Padahal sebelumnya, Sekretaris Dewan (Sekwan) Putri Syawal, mengakui semua gedung bekas Ovany itu masuk dalam penyewaan Sekretariat Dewan, terkecuali kolam renang.
Bahkan Putri Syawal menegaskan, bahwa gedung sementara dewan itu dinyatakan dalam kondisi baik. Namun, dari hasil pantauan di lapangan, satu ruangan di lantai dua tak terpakai, diduga mengalami kerusakan. Begitu juga kamar mandi di lantai satu, tak terpakai dan kotor tak terawat.
Terkait anggaran jasa kebersihan yang mencapai Rp256 juta itu, Sekwan Kota Binjai Putri Syawal, yang kembali dikonfirmasi enggan memberikan penjelasan. “Datang ke keuangan sekwan, bisa lihat di Kasubbag Anggaran. Sepertinya gak bang,” kata Putri sedikit menepis terkait anggaran tersebut.
Sayangnya, Kasubbag Anggaran Lukman Hakim, saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (25/1), tidak berada di tempat.
Sementara, data yang berhasil dihimpun dari Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Binjai, anggaran jasa kebersihan kantor dewan tahun 2020 itu terpakai dan nyaris habis, atau hanya menyisakan Rp18 juta.
Masing-masing anggaran yang dipakai yakni, belanja non PNS Rp180 juta, honorium pegawai honor Rp180 juta, belanja bahan pakai habis Rp64.906.250, belanja peralatan kebersihan dan bahan pembersih Rp64.906.250, belanja jasa kantor Rp12 juta, dan belanja jasa lainnya Rp12 juta.(Jun)