Medan, (TrikNews.co) – Seorang pasien yang meninggal dunia dan diagnosa suspect covid-19 gagal di makamkan secara protokol penanganan covid 19 oleh pihak rumah sakit karena pihak keluarga keberatan.
Hal ini terjadi di Rumah Sakit Royal Prima di Jalan Ayahanda Medan dimana, saat seorang pasien yang meninggal dunia inisial HS (21) yang beralamat di jalan Bunga Rampai Kecamatan Medan Tuntungan hendak dibawa jenazahnya oleh pihak keluarga untuk dikebumikan namun, pihak rumah sakit tidak mengizinkan untuk dibawa pulang dengan alasan almarhum diagnosa suspect covid-19 dan rencananya akan dikubur secara prosedur covid-19, Rabu (16/12/2020).
Sontak pihak keluarga pun kaget dan tak terima mendengar hal tersebut karena pada awalnya menurut keluarga, pasien tersebut dibawa ke rumah sakit karena mengeluh sesak dan mempunyai riwayat penyakit lupus, sehingga pihak keluarga membawa pasien ke rumah sakit Royal Prima Rabu (16/12/2020) sekira pukul 01:00 wib untuk diperiksa. Namun, pada tanggal (16/12/2020) sekira pukul 15:00 wib pasien dinyatakan meninggal karena diagnosa Suspect Covid-19 dan akan dimakamkan secara penanganan Covid-19.
Namun pihak keluarga merasakan ada kejanggalan yang terjadi sehingga mereka menyampaikan hal ini ke Pemuda Bangso Batak (PBB) PAC Simalingkar B, menanggapi hal ini, PAC PBB pun langsung menuju Rumah sakit dan mempertanyakan terkait pasien tersebut.
Anehnya, belum hitungan jam setelah bertemu Pemuda Bangso Batak (PBB) Simalingkar B pihak rumah sakit mengeluarkan surat yang menyatakan pasien tersebut negatif covid-19 dan memperbolehkan pasien pulang.
Saat dikonfirmasi awak media melalui pesan WhatsApp, Kamis (17/12/2020) siang pihak rumah sakit Annisah mengatakan “itu suspect bukan positif”, ungkapnya kepada awak media.
Lanjut Annisah, “Tapi bila sudah ada hasil swab, dia akan berubah, hitungan menit pun kalau hasil swab memang sudah keluar”, Lanjutnya.
Dan dilanjutkan Annisah melalui telefon seluler nya kepada awak media mengatakan “Silahkan ya pak surati kami, nanti ketika surat masuk pasti kami akan jawab pak”, ucapnya.
Namun saat ditanyakan kenapa suratnya dalam hitungan jam dapat berubah, Anisah tidak menjawab dan terkesan bungkam dan sampai berita ini ditayangkan Anisah belum memberikan jawaban..(DM)