Jawa Barat,TrikNews.Co – Hari Menanam Pohon Indonesia (HMPI) diperingati setiap tanggal 28 November.
Peringatan ini berdasarkan pada keputusan presiden RI Nomor 24 Tahun 2008.
Keputusan Presiden itu menyatakan, Setiap tanggal 28 November ditetapkan sebagai Hari Menanam Pohon Indonesia (HMPI) dan bulan Desember sebagai bulan Menanam Nasional.
Pencanangannya telah dilakukan oleh Presiden di Pusat Penelitian Limnologi, Cibinong Science Center, LIPI, Jalan Raya Bogor KM 46, Cibinong, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat pada tanggal 28 November 2008.
Dalam amanatnya itu presiden juga meminta kepada masyarakat agar menanam minimal satu pohon per orang atau yang hari ini dikenal dengan One Man One Tree (OMOT).
Kebijakan presiden ini lahir dari dampak Aksi Penanaman Serentak dan Gerakan Perempuan Tanam Pohon pada tahun 2007 yang menghasilkan banyak pohon tertanam.
Gerakan Aksi Penanaman Serentak pada tahun 2020 ini dilaksanakan Yayasan Budaya Hijau Indonesia menargetkan 500 batang yang akan ditanam dan pelepasan 18.000 ekor ikan nila di Sungai Deli sekaligus menuangkan Eco Enzyme ke Sungai Deli. Begitu pula dengan Gerakan ini dihadiri oleh Gubernur Sumut diwakili oleh Plt. Dinas Kehutanan Pemprovsu Ir. Herianto, M.Si, Pembina Yayasan Budaya Hijau Indonesia Martono Anggusti dan Arman Chandra, Ketua Yayasan Budaya Hijau Indonesia Bathara Surya Yusuf, IKAL 61 Kombes Pol Harries Budiharto, dan ratusan relawan.
Kegiatan di masa pandemi Covid-19, ini dilaksanakan sesuai protokol kesehatan sesuai dengan orientasi kebijakan operasional KLHK dasar rujukannya adalah Peraturan Presiden Nomor 54 tahun 2020, yang mencakup lima hal.
Pertama, keselamatan mengatasi penyebaran pandemi. Kedua, keberlanjutan usaha ekonomi kehutanan, konservasi dan hutan sosial. Ketiga, padat karya. Keempat, timulus ekonomi, dan kelima, keberlanjutan pelayanan publik dan target kelompok pembinaan KLHK.
Di masa pandemi COVID-19, kata Pembina YBHI Martono Anggusti, generasi muda terus didorong untuk tetap peduli dan aktif terlibat dalam aksi nyata menjaga lingkungan, tapi tetap memperhatikan protokol kesehatan.
Dengan kegiatan ini diharapkan momentum untuk merawat lingkungan tidak terputus dan tetap berkesinambungan. “Upaya ini bagus untuk selalu meningkatkan kesadaran generasi muda terhadap pentingnya pelestarian alam,” katanya.
Selanjutnya tambahan dari Tokoh Masyarakat Sumut yang juga sebagai Pembina YBHI Arman Chandra mengatakan “Demi menjaga keseimbangan alam ini, kami secara konsisten berupaya untuk mendorong generasi muda yang berada di rumah agar senantiasa menjaga keseimbangan alam serta memelihara lingkungan dengan caranya masing-masing, karena lingkungan yang bersih akan mendukung hidup yang bersih tentunya sesuai dengan protokol kesehatan,”(Joe)