Binjai , Trik News.co– Terkait laporan Terbit Ginting soal penganiayaan dan penyekapan yang dialami dirinya bersama anaknya Roni, yang melaporkan JPS selaku ketua ormas bersama anggota yang diduga melakukan Penganiayaan atas kejadian tersebut.
Kepada awak media ini, Rabu kemarien (21/10) malam, JPS membantah kalau dirinya ikut melakukan penganiayaan. Melainkan dirinya saat itu bermaksud mendamaikan permasalahan penggelapan sepeda motor Supra X 125 milik TR warga Rambung Barat, Kec. Binjai Selatan, yang digelapkan HR warga Jalan Pandega, Kel. Berengam.
Dirinya juga menceritakan kronologi awal atas kejadian itu. Awalnya TR mendatangi rumah HR dan menceritakan perbuatan HR yang sudah menggelapkan Sp. Motor miliknya. Lalu, saat itu TR memohon kepada Terubus selaku orang tua HR, agar pinjam pakai sp. Motor milik Terubus, sebagai pengganti sp. Motor miliknya yang di gadaikan HR.
Setelah itu Trubus terkesan mengabaikan permohonan pinjam pakai sp. Motor tersebut. Namun Trubus langsung menuju rumah Terbit Ginting, dan mengadukan kasus penggelapan sp. Motor yang dilakukan anaknya.
Selanjutnya, Terubus bersama Terbit dan kedua orang anaknya Roni dan Romi, menemui TR yang saat itu masih berada di rumah Terubus. ” Apa masalah kalian ” ucap Terbit kepada TR,” sembari mengatakan kalau tidak di berikan sp. Motor ini, kalian tidak bisa berkeras.
Lalu, TR mengatakan kepada Terbit ” bapak di pihak mana. Bapak mau menyelesaikan masalah ini apa cemana, ” kata TR pada saat itu.
Diduga tersinggung atas ucapan TR, lalu Terbit mengatakan kepada kedua anaknya ” Hajar ” ucap Terbit kala itu.
Mendengarkan perintah dari orang tuanya, kedua anaknya itu pun langsung melakukan penganiayaan terhadap TR. Lantas dirinya melarikan diri menujuh kediaman JPS selaku ketua ormas.
Sesampainya disana TR tidak bertemu dengan JPS, ” waktu dia (TR) datang, saya sedang tidur di dalam rumah, karena kondisi saya dalam keadaan sakit,” kata JPS.
Dimana Payo menjelaskan, kalau TR saat mendatangi rumahnya bertemu dengan beberapa anggota JPS di sekitar areal JPS. ” TR mengadu sama anggota saya, kalau dirinya tengah di keroyok oleh anak dari Terbit Ginting,” kata JPS.
Mendengar pengaduan TR, lantas beberapa anggota JPS, mendatangi kediaman Terbit dengan maksud mendamaikan permasalah tersebut. ” Kalau menurut pengakuan dari anggota saya, sesampainya mereka di kediaman Terbit, anggota saya mau di balok oleh salah seorang anak Terbit, ” terang JPS.
Adanya tindakan anarkis yang dilakukan satu anak Terbit, membuat sejumlah anggota JPS geram, dan dengan bersama- sama membawa keluarga Terbit, kedua anaknya dan Terubus ke Jambur. ” Mereka memang ada diibawa ke rumah saya. Namun itu tanpa sepengetahuan saya. Karena saya sedang tertidur di kamar. “Jelas JPS.
Lalu JPS menjelaskan, dirinya mengetahui keberadaan Terbit dan anaknya berada dirumahnya, setelah dirnya mendengar suara keributan dibawa. Mendengar kegaduhan itu lantas JPS terbangun lalu melempar seng Joglo yang berada didepan rumahnya, sembari mengatakan ” ada apa itu, kok ribut-ribut kelen dirumahku, naik kelen naik,” ucap JPS pada saat itu.
Sesampainya di atas, JPS menanyakan apa permasalahan mereka. Lalu, kedua belah pihak menjelaskan pokok permasalah yang memicu kegaduhan di kediamannya.
Setelah mendengar permasalahan itu, JPS bertanya kepada Terubus, dimana keberadaan anaknya. Lalu Terubus menjawab tidak tahu dimana keberadaan HR. Dikarenaka HR, maka pihak JPS menghubungi pihak kepolisian Sektor Binjai Selatan, dengan maksud menyerahkan permasalahan tersebut ke pihak Kepolisian.
‌” Kasus ini sudah ditangani pihak Kepolisian, biarlah polisi yang memperoses. Sejauh ini 7 orang anggota saya sudah ditetapkan sebagai tersangka, dan sudah ditahan di Polres Binjai,” jelas JPS yang sembari mengaku tidak ada melakukan penganiayaan.
Akibat kejadian tersebut, TR juga telah membuat laporan ke Polres Binjai, atas tindakan pengeroyokan yang dilakukan pihak keluarga Terbit.
JPS melalui perwakilan anggotanya juga sudah beberapa kali mencoba mengusulkan damai namun sampai proses penyidikan berjalan mereka menolak dengan alasan sudah banyak uang kami habis untuk permasalahan ini, cetus Ketua Pagi.
Sementara itu, Iptu Rodiatur Panit Reskrim Polres Binjai saat dikinformasi triknews.co dikantornya, Kamis (22/10/2020) mengatakan terkait kasus ini masih dilakukan pengembangan dan kemungkinan tersangka masih bertambah.
“Kemungkinan tersangka akan bertambah satu lagi,”ucapnya.(Jtk)