Humbahas, TrikNews.Co-Anak seorang petani bernama Ronaldo sinaga sukses meraih sarjana penuh pada saat pandemi covid 19 saat ini melalui wisuda online.
Cita citanya Ia wujudkan selama 6 tahun masa perkuliahan 5 tahun karena situasi pandemi sehiñgga waktu wisuda molor sampai oktober 2020 via online di kampung halaman Desa Parbotihan Humbahas Sumatera Utara.
Namanya, Ronaldo merupakan anak dari J.Sinaga/R.Simamora dari Desa Parbotihan Kecamatan Onan Ganjang Kab. Humbahas.
Ia meraih Strata 1 setelah ektention dari D III (sarjana muda) bergelar Amd di Universitas Sumatera Utara.
Selama dalam perkuliahan ia biasa-biasa saja (bukan cerdas) tetapi selalu di percaya jadi ketua kelas di kampus, modal kepercayaan mnjadi ketua kelas ia gunakan mendapatkan perhatian dari semua orang di kampus. Jadwal wisudanya pun tidak begitu lama, hanya karena masa pandemi wisudanya melorot hingga oktober baru ini. itupun harus melalui daring/oneline
Selama dalam ex
tention meraih S1, Ia kos bersama teman sejawatnya sesama penarik gojek one line di kota Medan.
Sembari kuliah di sela waktu senggang dia gunakan waktu ngojek untuk menambah uang kuliah.
“Tambah -tambahan dari biaya orang tua, meringankan kiriman dari kampung pak,” katanya dengan lusuh mengenang masa itu.
Ia, mengatakan semangat dan pantang menyerah merupakan syarat mutlak mencapai hasil positif di barengi doa dan sujud saat tertentu
“Klo dari kemampuan saya dan orang tua mungkin tidak sanggup, tapi berkat doanya.
Orang tua saya, hanya petani biasa, tetapi semangat di barengi doa mereka semua, saya berhasil mendapat gelar Sarjana penuh, puji syukur” ucapnya sembari mengusap mata berkunang.
Dia berharap melakukan ini nantinya adik adiknya dapat mengikuti jejaknya meraih cita cita. Dengan semangat dan pantang menyerah bagi semua generasi muda. Berani menggantungkan cita cita dan berupaya mengujudkan impian menjadi nyata.
“Nats Sidiku memotivasiku, menyemangati langkahku, ‘ketuklah maka akan kubukakan, carilah maka akan kau dapatkan’ hanya itu,” tandasnya dengan senyum simpul khasnya
Tempat terpisah orang tua ibu Ronaldo sinaga, R,br Simamora yang ditemui menyampaikan semangat dan keseriusan anaknya sudah terlihat sejak dini.
Dia selalu berupaya sendiri mencari sesutu, di katakan ibu enam orang ini, ronaldo bukan orang pintar banget, tetapi rajin dan memiliki semangat tinggi meraih ipianya dan berhasil.
Masih kata ibu Ronaldo, salah satunya, ia anak pertama dan berhasil masuk universitas negeri melalui testing umum dengan cara privat les satu bulan di Medan.
“Saat itu, dia mau ambil S1 testing di USU tapi gagal, dengan semangatnya akhirnya dia lololo masuk D-III jurusan Mipa. Setelah lulus D-lll ektention lagi ke S1 dan lolos tanpa sepengetahuan kami orang tuanya” beber R.Simamora ibu Ronaldo.
Memang dia orangnya selalu optimis dalam segala hal tanpa ragu dalam mencari sesuatu jawaban dari upaya yang di lakukan.dan ketika dia tidak mencapai hal sempurna dia tidak malu mengucurkan air mata pelampiasan kekesalanya.
“Dia ma gitu, kadang jika pulang mau minta biaya kebutuhan tidak cukup, dia kerap berlinang air mata di pelupuk matanya,” tandas ibu Ronaldo.
“Sekarang bantuan selalu ada dari mana mana, ketika kita berupaya meraih melalui meja kuliah, terkadang tidak tau dari mana sumbernya tiba tiba ada aja untuk di kirimkan,” kata R br. Simamora
Humbahas, TrikNews.Co-Anak seorang petani bernama Ronaldo sinaga sukses meraih sarjana penuh pada saat pandemi covid 19 saat ini melalui wisuda online.
Cita citanya Ia wujudkan selama 6 tahun masa perkuliahan 5 tahun karena situasi pandemi sehiñgga waktu wisuda molor sampai oktober 2020 via online di kampung halaman Desa Parbotihan Humbahas Sumatera Utara.
Namanya, Ronaldo merupakan anak dari J.Sinaga/R.Simamora dari Desa Parbotihan Kecamatan Onan Ganjang Kab. Humbahas.
Ia meraih Strata 1 setelah ektention dari D III (sarjana muda) bergelar Amd di Universitas Sumatera Utara.
Selama dalam perkuliahan ia biasa-biasa saja (bukan cerdas) tetapi selalu di percaya jadi ketua kelas di kampus, modal kepercayaan mnjadi ketua kelas ia gunakan mendapatkan perhatian dari semua orang di kampus. Jadwal wisudanya pun tidak begitu lama, hanya karena masa pandemi wisudanya melorot hingga oktober baru ini. itupun harus melalui daring/oneline
Selama dalam ex
tention meraih S1, Ia kos bersama teman sejawatnya sesama penarik gojek one line di kota Medan.
Sembari kuliah di sela waktu senggang dia gunakan waktu ngojek untuk menambah uang kuliah.
“Tambah -tambahan dari biaya orang tua, meringankan kiriman dari kampung pak,” katanya dengan lusuh mengenang masa itu.
Ia, mengatakan semangat dan pantang menyerah merupakan syarat mutlak mencapai hasil positif di barengi doa dan sujud saat tertentu
“Klo dari kemampuan saya dan orang tua mungkin tidak sanggup, tapi berkat doanya.
Orang tua saya, hanya petani biasa, tetapi semangat di barengi doa mereka semua, saya berhasil mendapat gelar Sarjana penuh, puji syukur” ucapnya sembari mengusap mata berkunang.
Dia berharap melakukan ini nantinya adik adiknya dapat mengikuti jejaknya meraih cita cita. Dengan semangat dan pantang menyerah bagi semua generasi muda. Berani menggantungkan cita cita dan berupaya mengujudkan impian menjadi nyata.
“Nats Sidiku memotivasiku, menyemangati langkahku, ‘ketuklah maka akan kubukakan, carilah maka akan kau dapatkan’ hanya itu,” tandasnya dengan senyum simpul khasnya
Tempat terpisah orang tua ibu Ronaldo sinaga, R,br Simamora yang ditemui menyampaikan semangat dan keseriusan anaknya sudah terlihat sejak dini.
Dia selalu berupaya sendiri mencari sesutu, di katakan ibu enam orang ini, ronaldo bukan orang pintar banget, tetapi rajin dan memiliki semangat tinggi meraih ipianya dan berhasil.
Masih kata ibu Ronaldo, salah satunya, ia anak pertama dan berhasil masuk universitas negeri melalui testing umum dengan cara privat les satu bulan di Medan.
“Saat itu, dia mau ambil S1 testing di USU tapi gagal, dengan semangatnya akhirnya dia lololo masuk D-III jurusan Mipa. Setelah lulus D-lll ektention lagi ke S1 dan lolos tanpa sepengetahuan kami orang tuanya” beber R.Simamora ibu Ronaldo.
Memang dia orangnya selalu optimis dalam segala hal tanpa ragu dalam mencari sesuatu jawaban dari upaya yang di lakukan.dan ketika dia tidak mencapai hal sempurna dia tidak malu mengucurkan air mata pelampiasan kekesalanya.
“Dia ma gitu, kadang jika pulang mau minta biaya kebutuhan tidak cukup, dia kerap berlinang air mata di pelupuk matanya,” tandas ibu Ronaldo.
“Sekarang bantuan selalu ada dari mana mana, ketika kita berupaya meraih melalui meja kuliah, terkadang tidak tau dari mana sumbernya tiba tiba ada aja untuk di kirimkan,” kata R br. Simamora.(JS)