BerandaHukumWarga Kecewa, Minta Polisi Usut Indikasi Adanya Dugaan Penyelewangan Anggaran Pada...

Warga Kecewa, Minta Polisi Usut Indikasi Adanya Dugaan Penyelewangan Anggaran Pada Proyek “Kotaku Gp.Daulat”

Author

Date

Category

Langsa, Trik News.co—Program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku) adalah salah satu upaya strategis Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (PUPR) untuk mempercepat penanganan daerah pemukiman kumuh diberbagai tempat Kabupaten/Kota diseluruh Indonesia dengan sumber anggaran pinjaman Bank luar negeri untuk selanjutnya dikucurkan kemasing-masing Kabupaten Kota dan dipergunakan sesuai program yang direncanakan.

Jelaslah sudah bahwa kebijakan dan upaya Pemerintah sangat-sangat mengarah kepada kepentingan dan kesejahteraan masyarakat khususnya mereka yang tinggal mendiami pemukiman kumuh, namun sangat disayangkan upaya pemerintah dalam mempercepat penanganan daerah kumuh terkadang dimamfa’atkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab demi keuntungan diri pribadi, alhasil masyarakat kecewa dengan tidak maksimalnya pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan seperti yang terjadi digampong Daulat Kec.Langsa Kota Kota Langsa.

Progrogram Kotaku Gampong Daulat yang telah dikerjakan pada tiga tahun silam 2017 terkesan tidak mampu untuk mempercepat penanganan pemukiman kumuh perkotaan, dari tujuh indikator program Kotaku, BKM dan KSM gampong tersebut mengusulkan pembangunan Hidran Reservoir dan disambut baik oleh pihak Dinas PUPR, hal ini juga sesuai pendataan yang dilakukan pihak PUPR hingga akhirnya pelaksanaan pekerjaanpun dilakukan oleh BKM Daulat Bersatu dan KSM Seulanga.


Seiring waktu berjalan maka tibalah saatnya untuk dilakukan peresmian atas selesainya pengerjaan proyek Kotaku digampong Daulat tersebut, Peresmian dilakukan Wakil Walikota Dr H Marzuki, MM yang juga turut dihadiri oleh pihak dinas PUPR dan sejumlah pihak terkait Kotaku lainnya, pada saat dilakukan peresmian semua berjalan lancar tanpa bermasalah, namun sesaat kemudian setelah Wakil Walikota beranjak meninggalkan acara peresmian sekejap pula suasana jadi berubah, proyek tersebut tidak lagi berfungsi sebagai mana layaknya yang diharapkan masyarakat hingga saat ini, kisah Fery Ketua Tuha Peut gampong tersebut kepada media ini saat dijumpai ditempat kerjanya beberapa waktu lalu.

Dijelaskan Fery, sebelum pelaksanaan kegiatan proyek “Kota Tanpa Kumuh (Kotaku)” pihaknya dari desa terlebih dahulu telah mengadakan rapat membahas rencana pembangunan Hidran Reservoir, dalam rapat tersebut tim dari Kotaku sempat terdengar menyebutkan bahwa tempat penampungan air nantinya berkafasitas 10 ribu liter, kenyataan ini bertolak belakang dari pelaksanaan dilapangan yakni menurut perkiraan hanya 5rb liter saja, itupun tidak jalan, selain itu pemasangan pipa saluran air yang rencananya akan ditempel pada dinding parit, hal itu juga tidak dilakukan, ungkap Fery seraya menambahkan kalau terkait pertanyaan rekan-rekan dari Pers ada tidaknya oknum Dinas PUPR mengambil fee dari proyek tersebut, saya tidak tahu kearah itu, tutupnya. (Boy)

 

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Linda Barbara

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Vestibulum imperdiet massa at dignissim gravida. Vivamus vestibulum odio eget eros accumsan, ut dignissim sapien gravida. Vivamus eu sem vitae dui.

Recent comments

- Advertisement -spot_img