LANGSA,TRIKNEWS- Co. Akibat meroketnya gas elpiji 3 Kg di Kota Langsa diduga kurangnya pengawasan dari pihak Pertamina, dan Pemerintah daerah ( Pemko) Langsa Sehingga pihak pangkalan seenak perutnya menjual gas elpiji 3 Kg dan diduga ada yang menibun (mafia gas) untuk di perjual belikan dengan harga yang sudah di tetapkan ( Het ) akibatnya Menjelang hari raya Idul Adha 1441 Hijriah yang tinggal beberapa hari lagi, para ibu rumah tangga (IRT) di Kota Langsa mulai dipusingkan karena kesulitan mendapatkan gas elpiji 3 kg.
Jika pun ada, harganya jauh melambung tinggi daripada biasanya.
Bahkan ditingkat pengecer harganya saat ini bervariasi mulai dari Rp33 ribu hingga mencapai Rp40 ribu per tabung.
Seperti yang terdapat dalam Lima Kecamatan dalam wilayah Pemko Langsa misalnya, harga tabung gas elpiji 3 Kg ditingkat pengecer mencapai Rp 33 ribu per tabung.
Yuli warga Kota Langsa mengaku tabung elpiji 3 Kg selama ini mudah didapat di warung-warung pengecer, namun sekarang semenjak menjelang lebaran Idul Adha ini sangat susah didapat.
“Dari beberapa pengecer yang saya datangi sudah lelah berkeliling kesana – kemarin semuanya habis, untung tadi masih dapat satu tabung itu saya dapatkan warung yang berada di Gampong Sidorejo tapi harganya sudah Rp 35 ribu,” kata Yuli pada triknews.co. ( 30/07/2020 ).
Menurutnya, menjelang lebaran Idul Adha seperti saat ini gas elpiji menjadi kebutuhan pokok, karena untuk berbagai keperluan di dapur, seharusnya ketika kebutuhan meningkat pasokan dipengecer juga ada.
“Harusnya diperbanyak, kejadian ini hampir setiap tahun, kita tidak masalah harganya agak tinggi, tapi kita minta barangnya jangan langka, akibatnya kita jadi repot,” ujarnya.
Terkait hal tersebut triknews.co belum mendapatkan keterangan dari dinas terkait, begitu juga dari Kabag. Ekonomi Pemko Langsa apa sebab gas elpiji 3 Kg terjadi kelangkaan dan harga meroket. Sampai berita ini diterbitkan masih belum mendapatkan keterangan dari dinas terkait. ( Fajar)