Kisaran, TrikNews.Co – Vidio pernyataan Lurah Dadi Mulyo, Kecamatan Kota Kisaran Barat, Kabupaten Asahan, Rudy Candra Daulay yang menyebutkan ada permainan di Dinas Sosial Kabupaten Asahan tentang data penerima BST dari Kemensos RI sebesar Rp 600.000 yang beredar luas di medsos terkesan provokatif.
Sebagaimana diketahui, dalam Vidio yang diunggah Chanel YouTube Sumber Berita Edy Surya dan berdurasi 7 menit 45 detik itu awalnya Lurah tampak berusaha menjelaskan secara transparan kepada warga mengenai proses pengajuan data untuk mendapatkan BST (Bantuan Sosial Tunai) dari Kementerian Sosial RI.
Lurah menyampaikan semua data warga yang berhak menerima BST telah diajukannya ke pihak kecamatan, kemudian Kecamatan meneruskan ke Dinas Sosial Kabupaten Asahan, dan selanjutnya Dinas Sosial Asahan meneruskan data tersebut ke provinsi kemudian ke Kemensos.
Bahkan dalam Vidio itu Lurah menyatakan pihaknya juga sudah melakukan verifikasi dan validasi data sesuai dengan petunjuk dari Dinsos Asahan. Tetapi tidak satupun warga Dadi Mulyo namanya keluar sebagai penerima BST.
Namun pada menit – menit terakhir dalam Vidio yang berjudul Gawat,,, lurah Dadi Mulyo dana Bansos tak cair karna ada permainan di dinas sosial kab. Asahan itu tepatnya pada menit 6.50 detik tiba – tiba Lurah Dadi Mulyo Rudy Candra Daulay menyampaikan pernyataan yang terkesan provokatif dalam menjawab pertanyaan juru bicara warga yang terus mendesak dan meminta penjelasan kenapa warga kelurahan Dadi Mulyo tidak ada satu pun yang mendapat BST dari Kemensos, sementara tetangganya kelurahan Sidodadi bisa mendapatkan bantuan cukup banyak dari Kemensos RI.
Tolong di cermati, ini kita buka – bukaan aja ya. Di Sidodadi itu siapa Kepala Bidangnya, tolong media cermati. Kepala bidang di Dinas Sosial siapa orang Sidodadi. Saya yakin 90% itu permainan kepala bidang di situ, ujar Lurah dalam Vidio tersebut menjawab pertanyaan warga mengapa kelurahan Sidodadi yang bersebelahan dengan Dadi Mulyo bisa banyak mendapat bantuan BST.
Mendengar pernyataan Lurah tersebut kemudian puluhan warga yang didominasi emak – emak itu langsung bergerak “menggeruduk” kantor Dinas Sosial Kabupaten Asahan.
Secara terpisah Lurah Dadi Mulyo Rudy Candra Daulay yang ditemui wartawan di kantor Camat Kisaran Barat, Rabu (17/06/2020) tidak membantah bila pernyataannya dalam menjawab aspirasi puluhan warga yang bertanya soal BST pada hari Senin kemarin dinilai telah membuat warga menjadi terprovokasi sehingga secara beramai – ramai “menggeruduk” kantor Dinas Sosial Kabupaten Asahan.
Rudy mengakui kesalahannya telah membuat pernyataan yang salah dan tidak benar karena telah menuduh salah seorang oknum Kabid di dinas sosial yang bertempat tinggal di kelurahan Sidodadi melakukan permainan data terkait BST tanpa bukti. Dia mengakui dirinya keceplosan menyampaikan pernyataan tersebut karena tidak mampu mengontrol emosi dalam menghadapi warga yang terus mendesak dan meminta penjelasan terkait tidak keluarnya data BST untuk Kelurahan Dadi Mulyo, sementara kelurahan Sidodadi yang hanya berbatas jalan bisa mendapat bantuan dari Kemensos dimaksud.
Saya mengakui apa yang saya sampaikan itu memang tidak benar. Pernyataan itu keluar dari benak saya karena menduga Kelurahan Sidodadi bisa mendapat BST disebabkan adanya oknum Kabid dinas sosial yang bertempat tinggal di Sidodadi, ujar Lurah Dadi Mulyo itu sembari memohon maaf dan menyatakan akan segera membuat klarifikasi terkait persoalan tersebut dihadapan warga dan instansi terkait.(Rd)