Pakpak Bharat,Triknews.Co–Pemerintah Kabupaten Pakpak Bharat melalui Perusahaan Daerah Pakpak Agro Lestari tetap melakukan pembelian hasil panen gambir masyarakat melalui Program Ekonomi Dampak Covid, guna mengatasi anjloknya nilai jual komoditas pertanian tersebut di Pekan Penggegean pada Selasa (19/5).
“Petani tidak usah khawatir lagi harga gambir turun atau dipermainkan oleh agen. Kami (PD.PAL-red) siap membeli gambir petani dengan harga relatif lebih mahal dari sebelumnya,” Ujar Tigan Solin, selaku Direktur PD. PAL disela-sela pembelian gambil milik petani.
Selama ini, para petani khususnya petani gambir mengeluhkan turunnya harga hasil pertanian pada masa Covid-19. Kondisi itu membuat sebagian petani enggan meneruskan mengelola gambirnya karena mereka menilai hasilnya tidak menjanjikan untuk kelangsungan ekonomi mereka.
Mantan Ketua Bawaslu ini meminta petani tidak perlu khawatir dengan hasil pertanian mereka tidak laku untuk dijual, begitu juga dengan permainan harga yang dilakukan oleh para agen. “Jangan khawatir kita sendiri yang langsung turun, tidak usah takut tidak laku, harga nya juga kita sesuaikan,” ujarnya.
Langkah pembelian hasil panen gambir itu kata Tigan untuk menyikapi persoalan anjloknya harga komoditas gambir ditengah pandemi covid19, juga sekaligus meminimalisir menurunnya perekonomian masyarakat,” tegas Tigan.
Tigan menjelaskan akan tetap menampung gambir petani sesuai dampak covid 19, sampai negara tujuan ekspor membuka Lockdown sehingga proses distribusi gambir kembali normal.
Pada kesempatan itu, PD. PAL melakukan pembelian sebanyak 3,5 ton gambir milik petani dengan harga kisaran Rp. 25.000 per kg untuk gambir kering.
Salah seorang petani gambir, Dewi Tumangger saat ditemui wartawan mengaku sangat bersyukur atas kehadiran PD.PAL ditengah merosotnya harga gambir pada masa pandemi ini, sebelum PD.PAL turun langsung ke lapangan pihaknya sempat membiarkan tanaman gambir miliknya terbengkalai karena harga yang tidak sesuai. “Akhirnya lebaran juga hari minggu, kalau tidak terjual gambir ini mungkin lebaran akan lebih sulit karena tentu dihari-hari besar seperti lebaran akan membutuhkan biaya untuk membeli bahan-bahan makanan baik bahan untuk membuat kue, sembako, dll,” tukasnya senyum sumringah.
Senada dengan Dewi Tumangger, br. Manik juga mengungkapkan rasa syukurnya karena sebelumnya agen membeli gambir miliknya dengan harga 18-20 rb/kgnya. Tapi setelah PD. PAL hadir, harga relatif lebih mahal dibandingkan harga sebelumnya. “Terimakasih sebesar-besarnya kami ucapkan kepada PD.PAL, tidak tahu lagi lah kek mana jadinya nasib kami kalau PD.PAL tidak ada disini, mungkin banyak kami petani gambir yang mengeluh,” ucapnya.
Sementara salah seorang Pedagang sembako, Endi br. Manik mengatakan pihaknya juga merasa terbantu dengan kehadiran PD. PAL untuk menampung gambir masyarakat. “Untung saja PD.PAL hadir, karena sangat berdampak dengan dagangan saya, alias jadi banyak yang laku. Sebelumnya jualan saya tidak begitu laku karena pendapatan masyarakat juga minim. Karena disini apalah, cuma gambir nya pertanian andalan, kalau tidak laku apa mau dibelanjakan masyarakat,” Ujarnya polos.(Boy)