Aceh Timur,TrikNews.Co–Keuchik (Kades) Desa Buket Seulemak Kec.Birem Bayeun Kab.Aceh Timur M.Kadir dikabarkan jarang berada di desa sehingga menyebabkan Pembangunan Box Cavert (Gorong-Gorong) yang mempergunakan dana desa tahun anggaran 2019 sebesar 74 juta jadi terbengkalai tidak selesai hingga saat ini.
“Ya..akibat Kades jarang berada di desa membuat semua program jadi tidak jalan sebagaimana yang direncanakan oleh warga masayarakat yang ada di gampong (desa) ini, kata seorang sumber yang layak dipercaya kepada trik news, Kamis (9/4).
Dijelaskannya, Keuchik (Kades) M.Kadir tidak pernah betah berlama-lama tinggal di desa meskipun dia seorang pimpinan yang harus berada ditengah-tengah masyarakat, selain dari itu dirinya sebagai pemimpin juga dituntut untuk bisa memberikan pelayanan yang baik yang kesemuanya itu tidak dilakukan malah justru sebaliknya menyia-nyiakan amanah yang dipercayakan kepadanya, kata sumber itu menjelaskan.
Lebih lanjut ia mengatakan, dengan sering tidak beradanya M.Kadir di desa semua progrom-program yang telah diusulkan oleh masyarakat tidak terlaksana sebagaimana yang diinginkan seperti salah satu contoh pembangunan Box Cavert yang hingga saat ini tidak bisa dilanjutkan pekerjaannya dikarenakan uang tidak bisa ditarik lagi dan menjadi silpa, menurut dia, ini kelemahan yang akan berdampak kepada maju mundurnya gampong (desa) kedepan nantinya, ujarnya.
Sementara itu ditempat terpisah masyarakat lainnya yang minta namanya tidak ditulis mengatakan, “dulu beberapa waktu lalu pernah ada sekelompok masyarakat yang menuntut mundur Sekdes Amir Hasan dari jabatannya di desa tersebut, menurut dugaannya dilakukan oleh sekelompok orang yang syarat dengan kepentingan pribadi sepihak, mereka itu orang-orang yang tidak senang dengan kinerja Sekdes Amir Hasan yang mereka anggap berlebihan terlalu maju dan mereka takut hal itu akan bisa menyanyingi geuchik yang mereka dukung.
Para pndukung geuchik, lanjut sumber itu lagi, tidak suka kepada Amir Hasan yang nampak aktif sehingga melemahkan power Keuchik, ketika informasi lebih banyak dan lebih paham dalam menyampaikan terkait penyaluran dan penggunaan dana desa oleh Sekdes, dirinya di anggap terlalu maju, sementara Keuchik sendiri gak tau atau gak paham terkait bagaimana penyaluran penggunaan dana desa yang sesuai dengan aturan yang dianjurkan Pemerintah, ujarnya.
Kalau memang Pak Keuchik benar-benar punya niat yg ikhlas bangun desa, tambah dia lagi, kenapa udah 4,5 tahun menjabat tdak Ada 30 persenpun visi misinya tercapai, pungkasnya. (Boy)
