Medan,TrikNews.Co–Dalam rangka mensosialisasikan perda no 5 tahun 2015 Renville Pandapotan Napitupulu ST selaku anggota DPRD Kota Medan tahun 2019-2024 dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI) mengadakan temu ramah dengan masyarakat kecamatan Medan Petisah di Jalan Darusalam gg. Sempurna (18/2/2020).
Acara ini juga turut dihadiri camat Medan Petisah dan Lurah Siskambing B,para kepling dan juga perwakilan dari dinas sosial.
Kehadiran Renville Pandapotan Napitupulu,ST kedua kalinya untuk mensosialisasikan Perda No 15 Tahun 2015 namun anggota DPRD Medan ini sangat menyayangkan karena masih banyak masyarakat yang belum hadir sementara inilah wadah tempat masyarakat menyampaikan aspirasinya untuk bertemu dengan wakilnya dipemerintahan dan dinas terkait perda no 5 tahun 2015 yang mengupas tentang penanggulangan kemiskinan.
Sementara itu,Camat Medan Petisah dalam kata sambutannya sangat mengapresiasi kinerja Renville.
“Saya sangat salut kepada sosok seorang Renville yang mau langsung terjun kemasyarakat juga mau masuk keparit untuk membersihkan parit sementara kami belum pernah melakukannya,”ucap pak Camat.
Setelah Renville dan pak Camat menerangkan perda no 5 tahun 2015 maka selanjutnya diadakan sesi tanya jawab.
Pak Manurung salah satu warga bertanya masalah keamanan dan ia meminta kepada Camat untuk membuat portal dilingkungannya.
“Karena kami sering terasa terganggu karena ulah anak kos,dikatakan bapak setengah abad ini, walaupun beberapa warga telah melakukan siskambling namun masih mereka masih merasa kurang nyaman akibat akses jalan kelingkungan mereka begitu bebas.
Menanggapi keluhan warga ini pak camat berjanji dan meminta kepada lurah untuk segera membuatkan portal,ia juga  meminta dukungan masyarakat agar beesama-sama untuk menjaga keamanan karena bicara masalah kemiskinan juga tidak terlepas dari rasa keamanan.
Sementara itu seorang ibu br Tampubolon meminta diadakan fooging minimal 1X dalam 3 bulan agar lingkungan mereka terbebas dari nyamuk.
“Tolong dilakilan fogging 3×1 buln pak dan pemerintah dalam hal ini dinas sosial untuk mengisi ATM beras kami, untuk apa kami memegang ATM tapi ATM nya kosong,” ujar ibu yang mengaku sebagi seorang pembantu rumah tangga.
Menanggapi hal itu,Renville berjanji akan mengadakan fooging dan akan tegas kepada dinas sosial untuk mengisi ATM beras masyarakat karena dikatakan Renville warga sangat membutuhkannya.
Sementara dari peewakilan dinas sosial mengatakan kalau fooging tidak perlu dilakukan secara terus menerus.
“Fogging tidak usah dilakukan teeus menerus karena hal itu akan membuat nyamuk menjadi kebal sebaiknya fooging dilakukan apabila masyarakat telah ada melaporkan adanya DBD baru diadakan fooging dan untuk membasmi nyamuk sebaiknya dilakukan gotongroyong membasmi sarang nyamuk,”jelasnya.
Dari seluruh rangkaian ,acara ini berlangsung aman,tertib penuh rasa kekeluargaan.(Markos Situmorang)