Medan,triknews—Dugaan penyalahgunaan dana BOS di SMA swasta Budi Murni Medan patut dipertanyakkan.
Pasalnya, ketika tim investigasi NGO TOPAN AD DPW SUMUT menyurati prihal klarifikasi penggunaan dana BOS pada 20 Desember 2019 dan diterima B Sitompul staf disekolah tersebut.
Surat yang dilayangkan ini tentang penggunaan dana BOS pada tahun 2019 yang mana pada kegiatan pembelajaran dan ekstra kurikuler siswa pada triwlan 1 Rp. 83.481.600,Triwlan Rp 52.597.500. Triwlan 3 Rp. 101.310.600 dan Triwlan 4 Rp 69.257.600.
Dari pengamatan dan hasil investigasi LSM Topan AD Sumut diduga terjadi penyimpangan dalam pangalokasiannya.
Namun, saat hal ini dikonfirmasi triknews.co kepada kepala sekolah Drs.R.Sitanggang tidak menjawab bahkan kepalan sekolah ini terkesan arogan seakan menantang.
“Kekuatan ke KPK pun saya tidak takut,mereka dibelakang saya,
tanya semua murid dan orang tua,” katanya.
Namun ketika dikonfirmasi terkait penggunaan dana BOS senilai 101.310.600 kemana saja pengalokasiannya, kepsek tersebut tidak sanggup untuk menjawabnya dan terkesan alergi terhadap kehadiran LSM NGO TOPAN AD dan wartawan,ada apa?
Sma swasta Budi murni yang nota bene berlogo agama ini seharusnya tidak layak mempertontontan prilaku seperti itu dan sèyogianya kepala sekolah dapat menjelaskan secara transparan terkait pengalokasiann dana BOS yang dipakainya.
Untuk itu,Ketua NGO. TOPAN AD DPW SUMUT. Willman Siallagan dalam waktu dekat akan mengirimkan surat pengaduan kepada pihak berwajib.
“Kita akan segera membiat pengaduan kepada penegak hukum ,karena saya menilai dan mencium ada aroma korupsi disekolah ini,”jelasnya,Selasa,(21/01/20) pagi di salah satu rumah makan jalan Jamin Ginting.Medan.(tim)