Pidie,TrikNews. Co – Masih terkait Pekerjaan Saluran waduk terletak di Gampong Pante Kecamatan Simpang Tiga Kabupaten Pidie yang diduga pekerjaan itu sudah menyerobot tanah warga.
Berita ini sebelumnya susah diterbitkan media ini,Senin ( 30/12/19 ) dengan Judul:Kadis Pengairan PUPR Provinsi Aceh Terkesan Tidak Merespon Laporan Warga Terkait Pekerjaan Waduk Yang Disinyalir Menyerobòt Tanah Warga”
Namun, setelah diberitakan,Kepala Pengairan dinas PUPR Provinsi Aceh Ir. Mawardi memberi tanggapannya melalui pesan whatsapp,Selasa ( 30/12/19 )
‘Sebelum dibangun biasanya sudah dipelajari status lahan. Yang dikerjakan Rehab berat bukan bangun baru… Pak Keusyik dan Pak Camat sudah kami koordinasi dan info yang kami terima lahan tidak ada masalah. Demikian infonya Bang. Tks, tulisnya.
Namun disayangkan, tanggapan Kepala Pengairan Provinsi Aceh Ir. Mawardi sangat bertolak belakang dengan kondisi di lapangan.
Dimana, dalam pantauan media ini dilokasi proyek tampak beberapa warga setempat melakulan protes terkait ganti rugi dimana menurut mereka, lahan mereka yang diserobot belum mendapatkan ganti-rugi.
Untuk itu,warga masyarakat meminta agar kadis Pengairan turun ke lapangan langsung melihat situasi dan kondisi sebenarnya dan jangan hanya mendengar laporan dari bawahanya saja.
Saat awak media turun kelokasi guna mencek sekaligus mengklarifikasi pernyataan Mawardi kepada warga setempat yang memiliki surat yang sah ( diatas Segel ) mengaku, jika tanah mereka ada diserobot untuk pengerjaan waduk tersebut namun sampai sekarang belum meewka terima diganti ruginya.
Anehnya, dilokasi pekerjaan juga terlihat beberapa orang pria yang diduga sebagai pengawas lapangan dan terkesan untuk menakuti warga pemilik tanah supaya jangan membuat keributan.
Dan yang sangat disayangkan, saat beberapa awak media turun kelokasi hendak mengambil photo pekerjaan waduk tersebut tiba – tiba, datang sejumlah orang dengan muka tidak bersahabat dengan senjata tajam di tangan ( parang ) untuk menakuti media.
Agar tidak terjadi permasalahan baru para awak mediapun meninggalkan proyek tersebut padahal, hal ini merupakan salah satu tupoksi awak media sebagai sosial control ditengah-tengah masyarakat.
Jadi, kalau di katakan oleh Mawardi selaku kepala dinas pengairan provinsi Aceh tidak ada masalah, salah besar! oleh karena itu,warga masyarakat meminta agar Mawardi turun langsung melihat kelokasi pekerjaan jangan hanya menerima laporan saja dari para staf-stafnya namun tidak mengetahui yang sebenarnya terjadi dilapangan.( DANTON )