Toraja merupakan suatu wilayah yang ada di indonesia. Kearifan lokal yang masih kuat membuat suku toraja masih memiliki ciri khas yang unik. nuansa mistik yang tidak dipungkiri sudah menjadi salah satu daya tarik pariwisata Toraja. Selain itu, situs-situs bersejarah seperti pekuburan di tebing batu, rumah adat berusia ratusan tahun, peninggalan megalitik seperti batu simbuang yang sampai hari ini semua itu masih terjaga dan dipertahankan dalam tradisi masyarakat Toraja. Sebuah penghargaan anak cucu terhadap karya keagungan peradaban leluhur.
Hal ini membuat wisatawan banyak yang ingin berkunjung ke tana toraja. Tana toraja sendiri berada di pulau sulawesi, lebih tepatnya sulawesi selatan kabupaten tana toraja.
Berikut keunikan keunikan yang ada di tana toraja.
1. Upacara Pemakaman “Rambu Solo”
Melalui upacara Rambu Solo’ inilah bisa anda saksikan bahwa masyarakat Toraja sangat menghormati leluhurnya. Prosesi upacara pemakaman ini terdiri dari beberapa susunan acara, dimana dalam setiap acara tersebut anda bisa menyaksikan nilai-nilai kebudayaan yang sampai sekarang masih tetap dipertahankan oleh masyarakat Toraja.
2. Berbagai macam Kuburan
Mungkin anda termasuk salah satu pembaca yang heran, kenapa beberapa obyek wisata di Toraja ini justru menyuguhkan tempat wisata yang terkesan sedikit menyeramkan, bukannya memamerkan keindahan alam. Namun, begitulah adanya dan nyatanya, kuburan unik di Toraja tersebut justru menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan mancanegara dan wisatawan lokal. Kuburan di Toraja bermacam-macam ada kuburan gantung, kuburan batu, kuburan goa, dan kuburan pohon. Setiap kuburan cukup unik karena setiap kuburan ini memiliki cerita masing-masing.
Misalnya saja seperti bayi yang meninggal dan belum tumbuh gigi, maka akan dimakamkan di Pohon Tarra dengan maksud bayi tersebut dapat meminum getah pohon sebagai ganti ASI.
3. Adu Kerbau “Ma’Pasilaga Tedong”
Ma’ Pasilaga Tedong atau Tedong Silaga bukan lagi hal yang asing bagi sebagian orang yang pernah mengunjungi Toraja. Ma’ pasilaga tedong atau Adu Kerbau adalah sebuah tradisi di Toraja sejak dari nenek moyang yang tetap dilestarikan sebagai salah satu bagian dari rambu solo’. Tak ada salahnya jika tedong silaga bisa dikatakan sebagai salah satu daya tarik Toraja karena merupakan salah satu acara yang paling meriah dan menarik untuk disaksikan secara langsung. Selain menyajikan keseruannnya tedong silaga menyimpan keunikan keunikan tersendiri yaitu nama nama kerbau yang unik unik.
4. Cara Menyembelih Kerbau “Ma’Tinggoro Tedong”
Ini merupakan tradisi yang bisa disebut uji adrenalin karena beberapa orang tidak berani untuk menyaksikan acara ini secara langsung karena takut atau mungkin tidak tega melihat kerbau tersebut, akan tetapi bagi orang Toraja ini adalah tradisi dan sudah menjadi hal yang biasa bagi mereka. Mungkin bisa dibilang kalau acara ma’tinggoro ini menjadi sebab Parang Toraja di kenal sampai diluar Toraja karena ketajamannya, cukup satu kali tebas untuk membunuh seekor kerbau.
5. Rumah Adat Tongkonan
Tidak jarang kita mendengar bila sesama orang Toraja bertanya dari Tongkonan mana? yaa Tongkonan merupakan akar silsilah rumpun keluarga orang Toraja. Jadinya miris bila generasi muda Toraja melupakan atau pura-pura lupa asal usul leluhur keluarganya.
Seni arsitektur yang masih tradisional ini menurut tradisi lisan masyarakat Toraja meyakini bahwa bentuk itu dilatarbelakangi awal datangnya leluhur orang Toraja dengan menggunakan perahu. Bentuk perahu itulah ilham pembuatan rumah Tongkonan, sehingga bentuk atapnya menjulang ke depan dan ke belakang. Rumah adat berbentuk perahu ini biasa juga disebut Lembang (masih ingat lirik lagu Toraja; “garagan ki’ Lembang Sura’, lopi di maya-maya”)
Rumah adat khas Toraja ini, selain berfungsi sebagai tempat tinggal, juga mempunyai fungsi dan peranan serta arti yang sangat penting dan bernilai tinggi dalam kehidupan masyarakat Toraja. Tongkonan, bangunan dengan atap berbentuk perahu ini dianggap sebagai pusaka warisan dan hak milik turun temurun dari orang yang pertama kali membangun Tongkonan tersebut.
Tongkonan merupakan pusat kehidupan sosial suku Toraja. Ritual yang berhubungan dengan rumah adat ini sangatlah penting dalam kehidupan spiritual suku Toraja. Kata Tongkonan berasal dari kata “Tongkon” (duduk_berkumpul) mengandung arti bahwa rumah Tongkonan itu ditempati untuk duduk mendengarkan serta tempat untuk membicarakan dan menyelesaikan segala permasalahan penting dari anggota masyarakat dan keturunannya.
6. Upacara Penggantian Baju Jenazah “Ma’Nene”
Di Toraja ada sebuah ritual atau kebiasaan dalam prosesi pemakaman cukup unik dan mungkin terasa menyeramkan. Mayat yang telah disemayamkan bertahun-tahun di sebuah tebing tinggi, kuburan batu, atau kuburan patani akan diupacarakan kembali dengan menganti semua pakaian dan mendandani layaknya orang yang hidup. Saat ini acara ma’ nene yang bisa kita lihat ditoraja bukan lagi mayat berjalan seperti yang terjadi pada jaman dulu tetapi saat ini hanya sebatas menganti baju jenazah/mummi kemudian mengerakkan mayat tersebut layaknya orang berjalan.
7. Adu Kaki ” Sisemba”
adalah satu atraksi budaya Toraja yang mungkin tidak ada di daerah lain. acara ini sangat menarik untuk disaksikan karena atraksi ini lebih mirip dengan tauran namun sisemba ini hanya menggunakan kekuatan kaki. Acara sisemba diadakan setelah panen sebagai ungkapan rasa syukur atas hasil panen. Acara ini biasanya dilakukan dengan melibatkan puluhan sampai ratusan orang namun tetap dengan rasa kekeluargaan sehingga tidak terjadi rasa dendam diantara peserta.
8. Harmoni Alam Pedesaan, Budaya dan Masyarakatnya
Hal-hal menarik dan tak terlupakan di Toraja bukan hanya ritual pemakaman dan wisata kuburan. Bentang alam Toraja juga mampu menyuguhkan panorama nan eksotik yang memanjakan mata, tak perlu banyak bersolek untuk memikat wisatawan.
Di Toraja, terutama di pedesaan, petak-petak areal persawahan hijau membentang ada pula yang behimpit meramping di punggung perbukitan dialiri sungai kecil seperti sebuah simpul yang menambatkan hati saya agar selalu mengingat betapa besar anugerah sang pencipta.
Budaya siangkaran sipakaboro’ telah mengakar dalam kehidupan sehari-hari masyarakat tradisional Toraja. Akar budaya yang mewariskan senyum keramahan kepada semua yang hidup, bentuk ketulusan yang jauh dari sekat-sekat gengsi kemapanan ala komunitas perkotaan.
Juga slogan Sipamisa’, Sang Torayan, Solata, dll, menjadi ikatan pemersatu etnis Toraja, baik di kampung halaman maupun di tanah rantau.
Singkatnya Toraja adalah perpaduan yang harmonis antara keindahan alam dan masyarakat yang berbudaya. Sebuah pelukan hangat yang membekas dan tidak terlupa.
9. Tenun Toraja
Kain Tenun Toraja merupakan salah satu warisan leluhur yang masih di jaga kelestariannya sampai saat ini. Kain tenun Toraja memiliki kedudukan yang sangat tinggi dalam budaya masyarakat Toraja . Kain tenun memegang peranan penting dalam berbagai upacara adat, juga berfungsi sebagai simbol kemakmuran dan kejayaan. Di masa lampau hanya orang-orang tertentu saja yang mampu memiliki kain-kain tersebut misalnya kaum bangsawan atau masyarakat ekonomi mampu.
10. Kopi Toraja
Berawal dari tangan para petani di pegunungan Toraja, hingga tersebar di seluruh dunia, kopi Toraja telah meninggalkan jejak-jejak aroma kebanggan bagi negeri ini. Menikmati kopi Toraja di tempat asalnya usai menjelajah alam Toraja yang indah permai tentunya menjadi keinginan para penikmat kopi.
Bayangkan minum kopi Toraja di pelataran Tongkonan pada sore hari, sambil memandangi barisan perbukitan nan hijau serta hamparan persawahan yang mulai menguning, anak-anak kecil yang masih asik bermain, petani yang kembali pulang, kerbau dan babi yang mulai berisik di kandang, nyanyian burung-burung berpadu senandung rumpun bambu, aah… biarkan imajinasi lepas tanpa batas menuju negeri dongeng. Atau lebih tepatnya kepingan surga di jantung Sulawesi.
Kopi Toraja merupakan kopi jenis Arabica yang punya karakteristik sendiri, coba menikmatinya tanpa menggunakan gula atau pemanis, kita akan merasakan rasa gurih yang jarang ditemukan dalam kopi-kopi lokal di daerah lain. Rasa gurih ini merupakan salah satu ciri khas utama kopi Toraja yang membuat orang ketagihan menikmati kopi ini.
Kopi Toraja merupakan komoditas yang patut diperhitungkan, Jepang dan Amerika merupakan negara utama pengimpor kopi ini. Bahkan di Jepang, merek dagang kopi Toraja sudah dipatenkan oleh Key Coffee. Di beberapa kafe-kafe di dunia punya kelasnya sendiri dengan harga jual yang tentunya tidak murah. Sayangnya harga yang berkelas itu tidak berbanding lurus dengan kesejahteraan petani kopi di tempat asalnya.
Sumber : goodnewsfromindonesia.com