TrikNews.Co, Jakarta – Jelang Pelantikan Presiden RI Periode 2019-2024 yang akan dilaksanakan pada hari Minggu, 20 Oktober 2019, banyak sekali muncul spekulasi terkait akan dilaksanakan Aksi Demo di Hari Pelantikan Presiden.
Terkait akan ada rencana aksi demo tersrbut sangat disayangkan oleh Profesor termuda Se-Asia angkat bicara, Menurut Prof. Dr. Bambang Saputra, SH, MH.
“Saya sangat menyayangkan apabila terdapat aksi demonstrasi yang digelar antara hari ini tanggal 17 sampai 20 Oktober 2019. Karena dua hari lalu untuk menjaga kondusifitas dan kestabilan keamanan ibukota jelang pelantikan presiden – wakil presiden, pihak Polri melaui Kepolisian Daerah Metro Jaya telah mengeluarkan diskresi tidak memberi izin terhadap aksi demonstrasi mulai tanggal 15 sampai 20 Oktober 2019 mendatang. Atas dasar adanya diskresi itu maka aksi demonstrasi yang digelar sebelum masa berlaku diskresi usai adalah inkonstitusional”, tutur Bambang Saputra.
Mereka tidak paham, Lanjut Bambang Saputra betapa berarti dan pentingnya seorang pemimpin dalam sebuah negara agar tetap berdaulat. Mengutip Imam Ahmad meriwayatkan bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda, “Tidak halal bagi tiga orang yang berada di permukaan bumi (dalam Safar) kecuali mereka menjadikan salah seorang di antara mereka sebagai pemimpin mereka.” Bahkan di zaman klasik terdapat pernyataan yang cukup kontroversi dari seorang Syekh al-Islam Ibnu Taimiyah, “Lebih baik enam puluh tahun waktu berjalan di bawah kepemimpinan penguasa zalim, dari pada satu malam tanpa adanya penguasa.”
Kemudian perlu diketahui bahwa ketika Nabi Muhammad SAW meninggal dunia, jasad beliau terbujur selama tiga hari di pembaringan belum dikebumikan karena semua sahabat kecuali Ali Bin Abi Thalib, berkumpul di balai Saqifah Bani Saidah mengikuti jalannya pemilihan Abu Bakar As-Siddiq sebagai khalifah pengganti Nabi. Sementara di sisi lain Nabi SAW sangat menganjurkan ketika ada anak Adam yang meninggal dunia maka harus segera diselenggarakan pemakaman jenazahnya. Kenyataan sejarah telah membuktikan bahwa sedemikian penting dan berartinya kehadiran seorang pemimpin.
Prof Bambang Saputra yang juga Cendekiawan muda ini mengatakan bahwa kenyataannya membuktikan segala bentuk sikap protes melalui aksi demonstrasi yang belum sebulan berlalu, sudah banyak memakan korban termasuk nyawa. Apabila ada kelompok-kelompok tertentu yang masih semangat melakukan penggalangan massa untuk berdemostrasi menjelang pelantikan presiden – wakil presiden ini, maka dengan adanya diskresi Polri sejatinya mereka telah melanggar konstitusi dan merugikan kita semua sebagai bangsa yang bermartabat. Jadi nanti jangan salahkan para penegak hukum jika bertindak tegas terhadap siapa-siapa yang nekat menggelar aksi demontrasi. Mengenai hal ini maka saya sepenuhnya mendukung Polri untuk tidak segan-segan bertindak tegas kepada para demonstran yang ingin membuat suasa ibukota tidak kondusif dan mengganggu keamanan.
Ketua Umum Indonesia White And Blue Collar Crime Institute ini berpesan kepada seluruh anak Bangsa, Janganlah mudah tersulut oleh sesuatu apapun yang bernada provokatif, tanpa dipikirkan dan dianalisis dengan akal sehat terlebih dahulu. Janganlah kita menuduh orang lain melampaui batas, namun kita sendiri menyelesaikan persoalan dengan cara-cara yang juga melampaui batas. Hormatilah hukum dengan mengikuti hukum dan bukan memperkosanya, serta hargailah keberadaan para penegak hukum dan jangan berburuk sangka terhadap mereka. Jangan sampai hukum terbunuh penegakannya hanya gara-gara tekanan-tekanan yang memaksakan hukum untuk kehilangan pamornya. (Zandre)